![Prajurit Ukraina mengendarai kendaraan militer dari titik penyeberangan di perbatasan dengan Rusia, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di wilayah Sumy, Ukraina, 13 Agustus 2024. (REUTERS/Viacheslav Ratynskyi)](https://awsimages.detik.net.id/visual/2024/08/23/prajurit-ukraina-mengendarai-kendaraan-militer-dari-titik-penyeberangan-di-perbatasan-dengan-rusia-di-tengah-serangan-rusia-te_169.jpeg?w=715&q=90)
Pasukan Rusia dilaporkan telah maju di dekat kota Pokrovsk dan menguasai beberapa wilayah sekitar di Ukraina. Kremlin tampaknya makin berfokus pada misinya untuk merebut kota tersebut, yang merupakan pusat logistik penting, setelah Ukraina melancarkan serangan kejutan ke wilayah Kursk di Rusia pada 6 Agustus lalu.
Menurut penilaian Institute for the Study of War (ISW), pasukan Moskow telah membuat kemajuan selama akhir pekan. Pasukan Rusia tampaknya telah maju di Karlivka timur, tenggara Pokrovsk, dan timur laut Mykolaivka pada Jumat.
Pada Sabtu, tentara juga tampaknya bergerak ke pinggiran tenggara Novohrodivka, tenggara Pokrovsk, menguasai Dewan Kota Novohrodivka di pusat kota dan Krasnyi Yar, timur Pokrovsk.
Pada Sabtu, situs intelijen sumber terbuka Ukraina, Deep State, melaporkan bahwa Moskow terus “mengembangkan keberhasilan taktisnya” di arah Pokrovsk, di mana perintah evakuasi telah diumumkan, serta di daerah sekitarnya.
Sumber tersebut melaporkan bahwa pasukan Rusia mencoba menduduki bangunan tinggi di Novohrodivka, sementara Kyiv berusaha mendorong Moskow kembali ke arah desa Krasnyi Yar.
Menguasai Pokrovsk akan menjadi keuntungan taktis bagi Rusia karena, selain menjadi pusat transportasi dengan koneksi rel dan jalan raya, kota ini juga dekat dengan garis depan di wilayah Donetsk.
Doctors Without Borders menyatakan bahwa mereka membantu evakuasi anak-anak, keluarga, lansia, dan orang-orang dengan mobilitas terbatas dari Pokrovsk dan kota-kota tetangga. Kereta evakuasi berhenti di kota Dnipro, dengan beberapa orang menuju kerabat di daerah yang lebih aman dan yang lainnya mencari perlindungan di tempat penampungan untuk pengungsi di wilayah barat negara tersebut.
“Saya meninggalkan segalanya. Ini menakutkan, semua orang gelisah. Kota asal saya sedang dihancurkan,” tutur seorang penduduk berusia 83 tahun dari Myrnohrad, Raisa Epshtein, kepada Newsweek.
Sementara itu, pasukan Ukraina terus melanjutkan misinya di wilayah Kursk, di tengah kekhawatiran bahwa Kyiv mungkin telah melebihi kapasitas pasukannya, meninggalkan celah di Donetsk.
Pekan lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa pasukannya telah menguasai total 1.250 kilometer persegi (482 mil persegi) wilayah Rusia dan 92 pemukiman di wilayah Kursk.