Perdagangan luar negeri merupakan sektor vital bagi perekonomian Indonesia.Di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, Indonesia telah mengadopsi berbagai kebijakan untuk meningkatkan daya saing di pasar global, mengelola perang dagang, dan menghadapi tantangan dari World Trade Organization (WTO).
Selama empat tahun beruntun atau tepatnya 48 bulan berturut-turut dari Mei 2020 hingga April 2024, neraca perdagangan Indonesia tercatat surplus. Nilai dari hasil surplus itu mencapai US$ 157,21 miliar, lebih tinggi dari posisi cadangan devisa (cadev) April 2024 senilai US$ 136,2 miliar.
Sejumlah kalangan ekonom pun mengungkapkan dampak langsung surplusnya neraca perdagangan itu bagi perekonomian Indonesia. Di antaranya terkait dengan dampak pasokan dolar di dalam negeri hingga terjaganya kinerja pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Namun, muncul juga pertanyaan seiring dengan transisi kepemimpinan yang akan terjadi dengan terpilihnya Prabowo Subianto sebagai Presiden berikutnya. Terutama mengenai kebijakan perdagangan luar negeri Indonesia di masa mendatang.
Untuk mengetahui perubahan strategi perdagangan dari era pemerintahan Jokowi ke Prabowo, CNBC Indonesia menggelar Trade Corner Special Dialogue dengan tema “Dari Jokowi ke Prabowo: Strategi Kebijakan Perdagangan Luar Negeri dan Nasib Perang Dagang di WTO”.
Dalam acara ini, akan hadir narasumber dari berbagai bidang, antara lain Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Bara Khrisna Hasibuan, Wakil Ketua Bidang Perdagangan Apindo Adhi S Lukman, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia Eddy Martono, dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan yang akan memberikan keynote speech.
Berbagai topik akan dibahas oleh para narasumber, meliputi dampak kebijakan perdagangan luar negeri yang diterapkan pemerintahan Jokowi terhadap perekonomian Indonesia, evaluasi strategi perang dagang di WTO, persiapan dan rekomendasi untuk pemerintahan Prabowo, hingga strategi menghadapi tantangan perdagangan internasional dan konflik dagang di WTO di bawah kepemimpinan baru.
Jangan lewatkan Trade Corner Special Dialogue secara eksklusif dan pantau terus cnbcindonesia.com dan CNBC Indonesia TV untuk update informasi seputar ekonomi dan bisnis. Acara ini didukung oleh Kementerian Perdagangan RI.