
Emiten produsen baja dan turunannya yakni PT Green Power Group Tbk (LABA) terpantau ambles lebih dari 4% pada perdagangan sesi II Senin (7/10/2024). Namun sepanjang tahun ini, saham LABA sudah meroket hingga lebih dari 1.000%.
Per pukul 14:53 WIB, saham LABA ambles 4,84% ke posisi Rp 590/saham. Namun sepanjang tahun ini, saham LABA sudah meroket hingga 1.070%.
Sebelumnya saham LABA sempat berbulan-bulan bertahan di level Rp 50 per saham, namun sejak Mei 2024 lalu perlahan saham ini mulai merangkak naik.
Terbangnya saham LABA salah satunya didorong kabar bahwa perseroan akan menggandeng PT Green City Traffic (ECGO) untuk menyuplai 31.000 baterai pack motor listrik hingga akhir 2024.
Tidak hanya itu, kerja sama tersebut juga termasuk penyediaan stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umun (SPBKLU) dan suku cadang motor listrik.
“Ini kesepakatan kerangka kerja yang mana kita akan suplai baterai dan akhir tahun ini targetnya 31 ribu baterai motor listrik. Di dalam kesepakatan tersebut juga ditargetkan 600 ribu suplai baterai motor listrik ke ECGO pada 2025,” kata Direktur Utama LABA William Ong usai penandatangan kerja sama dengan ECGO di Jakarta, pada Minggu (6/10/2024).
Selain itu, Ong menambahkan, kerja sama juga dilakukan dengan menargetkan 300 stasiun penukaran baterai motor listrik atau SPBKLU, dan 1.000 stasiun penukaran baterai pada tahun depan.
Kemudian, lanjutnya, kerja sama antara LABA dengan ECGO juga dilakukan dalam penyediaan suku cadang motor listrik, dengan LABA menyuplai di antaranya, rem cakram depan belakang, kerangka motor, shockbreaker, berbagai saklar dan breket, reflektor, dan lain-lainnya.
“Suku cadang tersebut akan dipakai di 2 ribu unit motor EV di akhir tahun ini, dan 300 ribu unit motor EV pada tahun depan,” tambahnya.
Lebih lanjut Ong mengatakan, Green Power Group (LABA) menjadikan ECGO sebagai partner untuk bekerja sama, lantaran ECGO dianggap memiliki potensi besar dan sudah sangat mumpuni dalam menekuni bidang motor listrik yang sudah bergulat cukup lama sejak 2018.
Selain itu, motor listrik ECGO juga bisa menggunakan dua baterai dalam satu motor, sangat cocok bagi pengemudi yang membutuhkan jarak tempuh jauh, contohnya ojek online (ojol).
LABA juga bekerja sama untuk pengembangan battery management system (BMS), untuk kemudian bisa memonitor penggunaan baterai.
Dengan adanya BMS, baterai kendaraan bermotor listrik akan memiliki lifetime jarak tempuh yang lebih panjang, terlindungi dari overheating, overcharge, over discharge, dan kerusakan baterai cell yang dapat mengakibatkan kebakaran serta mengoptimalkan performa baterai tersebut.
Sebagai informasi, saham LABA awalnya bernama T Ladangbaja Murni Tbk yang merupakan distributor produk baja dan turunan baja dengan peruntukkan mould (cetakan).
Perubahan nama dan bisnis LABA terjadi seiring masuknya pengendali baru, yaitu PT Nev Stored Energy (NSE).
Kini, LABA makin mantap merambah bisnis baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV).