Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), ada kenaikan ekspor dari Indonesia ke Israel pada Juli 2024, baik secara bulanan maupun tahunan.
Perinciannya, ekspor dari Indonesia ke Israel pada Juli 2024 bernilai US$ 16,247 juta. Angka itu meningkat 1,86% dibandingkan Juni yang sebesar US$ 15,950 juta.
“Ekspor Indonesia ke Israel naik tipis sekali secara month-to-month,” kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, beberapa saat lalu.
Jika dibandingkan dengan Juli 2023, nilai ekspor Indonesia ke Israel malah melonjak lebih tinggi yaitu 21,39%. Pada Juli tahun lalu, nilai ekspor RI ke Israel baru sebesar US$ 13,384 juta.
Sementara itu, nilai ekspor Indonesia ke Israel selama Januari-Juli 2024 totalnya berjumlah US$ 98,539 juta. Angka itu juga mengalami peningkatan dibandingkan Januari-Juli 2023 yang ‘hanya’ US$ 92,446 juta.
Adapun komoditas yang paling banyak diekspor Indonesia ke Israel adalah lemak dan minyak hewan/nabati; berbagai produk kimia; dan alas kaki. Disusul mesin dan perlengkapan elektrik di urutan keempat; bahan kimia organik; dan komoditas lainnya.
Amalia menekankan angka ekspor Indonesia kepada Israel relatif sangat kecil dari total perdagangan internasional Indonesia.
Dia mengatakan Indonesia paling banyak mengekspor komoditasnya ke negara-negara mitra dagang utama, seperti China, Amerika Serikat, Jepang dan negara Asean.