
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) berjanji akan memasok 1.300 ton pupuk subsidi di Kampung Sukamandi, Subang, Jawa Barat. Hal itu dilakukan menyusul adanya keluhan dari para petani yang menyebut penyaluran pupuk subsidi yang tidak merata di desa tersebut.
Hal itu disampaikan Zulhas saat meninjau lahan sawah siap panen di Kampung Sukamandi, Subang, Jawa Barat, Kamis (31/10/2024).
“Bapak-bapak di sini kebutuhan pupuknya untuk tanam padi berapa? Ya udah nanti kita urus, dapat subsidi 1.300 ton dialokasikan ke sini pupuk subsidi yang tadinya nggak ada,” kata Zulhas.
Pada kesempatan itu, Zulhas menyampaikan kepada petani bahwa pemerintah di tahun depan telah menyepakati adanya penambahan alokasi pupuk subsidi sebesar 9,55 juta ton, yang mana sebelumnya alokasi pupuk subsidi pada tahun 2024 ialah sebesar 4,5 juta ton.
“Karena pupuk sempat kurang, sekarang dikembalikan tahun 2025 anggarannya Rp44 triliun, mudah-mudahan dapat. Kemarin memang dipotong-potong, dulu 4,5 juta sekarang 9,5 juta ton. Jadi dua kali lebih banyak dari kemarin. Mudah-mudahan pupuk lancar,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Sang Hyang Seri, Ipin Mansur menyampaikan bahwa petani sangat mendukung program swasembada pangan yang diusung Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Namun di samping itu, ia meminta agar pemerintah memperhatikan dulu kebutuhan petani, utamanya terkait pupuk.
“Berkaitan dengan swasembada pangan itu kami mendukung, namun kami sebagai para petani perlu diperhatikan dengan serius karena pembiayaan tanam padi ini tidak sedikit, lebih-lebih dengan harga pupuk yang sangat luar biasa. Kami di sini tidak mendapatkan subsidi pupuk,” kata Ipin dalam kesempatan yang sama.
Karenanya, dia mengharapkan kesetaraan dari pemerintah, agar para petani di desa tersebut bisa mendapatkan pupuk subsidi.
“Kami sebagai para petani juga masyarakat, yang kami mengharapkan ada kesetaraan dengan petani-petani yang lain. Saya mohon ini terutama pupuk saja dulu, Pak. Masalah pupuk mohon untuk diperhatikan, minta disubsidi, disamaratakan dengan petani yang lain,” pungkasnya.