Bagi-bagi Jalan, Sri Mulyani: Menteri PUPR Seperti Sinterklas!

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (Kiri) dan Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Malam Penganugrahan The Asset Manager 2023. (Tangkapan Layar Youtube Lembaga Manajemen Aset Negara)

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengibaratkan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono seperti Sinterklaas atau Santa Claus karena gemar bagi-bagi Barang Milik Negara (BMN).

Sejak 10 tahun terakhir, Sri Mulyani mengatakan, Kementerian PUPR di bawah kepemimpinan Basuki telah membagikan BMN yang telah dibangun kepada Kementerian atau Lembaga lain, Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa, hingga Yayasan senilai Rp 374,66 triliun.

“Jadi kalau kira-kira 10 tahun terakhir Menteri PUPR ini seperti sinterklaas bagi-bagi barang milik negara,” kata Sri Mulyani dalam acara Serah Terima BMN Kementerian PUPR di Auditorium Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (10/10/2024).

Meski begitu, Sri Mulyani mengingatkan, BMN dibangun menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Oleh sebab itu, ketika BMN diserahfungsikan kepada berbagai pihak seperti kementerian dan lembaga (K/L), lembaga pendidikan, pemerintah daerah, dan desa mereka harus merawat dan mengelolanya supaya bisa menjadi katalisator penggerak ekonomi.

“Jadi ini cara kita untuk menjelaskan ke publik bahwa uang yang kita kumpulkan dalam APBN melalui pajak, bea cukai maupun PNBP itu digunakan dan manfaatnya disampaikan kepada masyarakat,” tuturnya.

Pada tahun ini, Kementerian PUPR melakukan serah terima BMN mencapai Rp 19,26 triliun. Jumlah itu terdiri dari Rp 5,8 triliun diserahkan kepada K/L dan sisanya Rp 13,36 triliun diserahkan kepada pemerintah daerah, yayasan, perguruan tinggi, desa, dan lain-lain.

BMN yang diserahkan terdiri dari BMN di bidang sumber daya air (SDA) berupa bangunan radar cuaca dan sistem perangkatnya, serta bangunan gedung kantor dengan total nilai Rp 113,99 miliar.

Lalu, infrastruktur bidang Bina Marga berupa downgrade jalan nasional, kolektor, arteri hasil pelaksanaan instruksi presiden tentang jalan daerah dan jembatan gantung dengan nilai sebesar Rp 2,79 triliun.

Untuk Cipta Karya, berupa jaringan air minum pembangunan TPA, rehabilitasi bangunan sekolah dan pasar, kawasan strategis pariwisata nasional, pos lintas batas negara dan peningkatan kualitas pemukiman kumuh dengan nilai Rp 9,53 triliun. Totalnya mencapai 49% dari total yang diserahkan.

Ada juga untuk bidang perumahan berupa rumah susun, rumah khusus, prasarana dan sarana utilitas (PSU) jalan dengan total nilai Rp 6,82 triliun atau setara dengan 35,4%. Dengan demikian dari seluruh BMN yang diserahkan, lebih dari 84% mencakup Cipta Karya dan Perumahan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*